Jumat, 17 Maret 2017

PROFIL BAGAS ADI NUGROHO


PROFIL BAGAS ADI NUGROHO
 





     profil dan biodata Bagas Adi Nugroho, seorang pemain muda bertalenta yang kini memperkuat tim besar Arema FC. Profil dan biodata Bagas Adi Nugroho ini sejauh ini mungkin belum familiar di telinga teman-teman pecinta bola tanah air. Nama Bagas Adi Nugroho memang termasuk pemain muda yang belum populer. nama, profil dan biodata Bagas Adi Nugroho mulai berkibar ketika dipercaya menjadi bagian utama dari timnas U-19, bahkan Bagas Adi Nugroho dipercaya menjabat kapten Timnas U-19 tahun 2015 dan tahun 2016.
Perjalanan karir Bagas Adi Nugroho di sepakbola ini terbilang cukup panjang meski masih berusia muda. Bagas Adi Nugroho pernah menjadi bagian dari Sriwijaya FC U-21 dan juga Semen Padang U-21. Keinginan besar dari Bagas Adi Nugroho untuk bisa bermain di level tertinggi Liga 1 Indonesia kemudian membawa talenta muda ini ke Arema FC untuk mengikuti seleksi. Selain pernah masuk dalam skuad Sriwijaya FC dan Semen Padang FC, ternyata Bagas Adi Nugroho juga pernah tercatat menjadi bagian dari PSS Sleman.
Perjalanan karir Bagas Adi Nugroho ini ternyata juga tidak hanya berkutat di Indonesia saja. Bahkan bersama dengan Hanif Sjahbandi, Bagas Adi Nugrgoho pernah mengikut latihan dan trial di Jepang selama setengah tahun. Cukup lama di Jepang dan tentunya ini sangat menguntungkan untuk mengembangkan kemampuan Bagas Adi Nugroho dalam bermain. Saat ini, Bagas Adi Nugroho mengaku ingin membangun dan meningkatkan kekuatan dan stamina guna menopang setiap penampilannya dalam mengolah si kulit bundar.
Profil dan Biodata Bagas Adi Nugroho
Nama Lengkap : Bagas Adi Nugroho
Nama Panggilan : Bagas
Kebangsaan : Indonesia
Tanggal Lahir : 8 Maret 1997
Usia : 20 tahun
Tempat Lahir : Sleman
Tinggi Badan : 176
Berat Badan : 70
Posisi bermain : Bek
Klub saat ini : Arema FC
Klub sebelum : PSS Sleman

Bagas Adi Nugroho merupakan seorang pemain sepakbola Indonesia yang bermain untuk klub Sriwijaya U-21 dan untuk Timnas Indonesia U-19. Posisi bermainnya sebagai Defender dengan nomor punggung 3.
Pemain yang mempunyai nama panggilan Bagitas ini mempunyai tinggi tubuh 174 cm. Ia lahir pada 8 maret 1997 di Sleman, Yogyakarta.
Karier Sepakbola Bagas Adi Nugroho
– Timnas U-13 (2009)
– Timnas U-14 (2010)
– SYSA Muba (2009-2010)
– Indonesia Football Academy (2010-2011)
– Timnas U-16 (AFF & AFC (2011)
– Deportivo Indonesia (2012-2013)
– Sriwijaya FC (2013)

PROFIL HANIF SJAHBANDI



 
       Profil dan biodata Hanif Sjahbandi sendiri sebenarnya mulai populer adalah ketika Hanif Sjahbandi memperkuat timnas U-13 Indonesia pada Festival AFF 2009 di Sabah,Malaysia. Dalam gelaran ini, Hanif Sjahbandi yang lahir pada tanggal 7 April 1997 terpilih menjadi pemain terbaik. Dan, sebagai hadiah untuk pemain terbaik, Hanif Sjahbandi diboyong oleh orang tuanya untuk berkunjung di markas besar Manchaster United. Nah, di MU, Hanif Sjahbandi kemudian didaftarkan untuk ikut kursus selama enam hari di sana. Dan, pada saat kursus tersebut, profil dan biodata Hanif Sjahbandi kembali moncer dan terpilih menjadi siswa terbaik dan mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam World Skills Final yang digelar Oktober-November 2009.

Nah, profil dan biodata Hanif Sjahbandi sendiri juga pernah tercata sebagai salah satu punggawa timnas u-19 di bawah pelatih Fahri Husaini. Perjalanan karir Hanif Sjahbandi sendiri di tanah air juga cukup panjang. Ia pernah memperkuat beberapa klub di tanah air, selain pernah menjadi bagian dari timnas U-19, Hanif Sjahbandi juga pernah ikut serta dan berlatih di diklat Persib. Dan untuk saat ini, Hanif Sjahbandi menjadi salah satu bagian dari Arema FC. Untuk kontrak Hanif Sjahbandi di Arema FC terbilang panjang, karena ia dikontrak selama dua tahun.

Melihat perjalanan karir dan rekam jejak Hanif Sjahbandi semasa junior yang cukup mencolok, tentu tak salah Arema FC berani memberikan kontrak yang cukup panjang. Tinggal bagaimana penampilan Hanif Sjahbandi ke depan, apakah ia bisa menunjukkan kualitasnya yang lebih dari ratA-rata, atau justru sebaliknya. Patut kita saksikan kiprah dari pemain muda seperti Hanif Sjahbandi di kancah sepakbola kasta tertinggi nasional.

PROFIL CRISTIAN GONZALES

Christian Gerard Alfaro Gonzales atau yang biasa disapa Cristian Gonzales adalah salah satu hasil pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Penampilan gemilangnya bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 menjadikan Pemain yang mempunyai julukan El Loco ini pemain sepakbola kebanggaan rakyat Indonesia. Gonzales yang merupakan seorang Mualaf, berperan penting dalam penampilan apik Tim Nasional Indonesia di Piala AFF, dan gol cantik yang di cetak Cristian Gonzales saat menghadapi Filipina akan terus membekas diingatan rakyat Indonesia. Anda mungkin belum tahu mengenai Profil Pemain atau Biodata dari Cristian Gonzales, kami akan memberikan Profil dan Biodata lengkap dari El Loco Gonzales, berikut profil dan biodata lengkapnya.

Profil Dan Biodata Lengkap Cristian Gonzales




Muallaf Christian Gonzales
Christian Gonzales, pemain cemerlang bertabur bintang dengan gelar peraih top skor 4 tahun berturut-turut merupakan sosok yang tak asing lagi di dunia persepakbolaan tanah air Indonesia. Namun siapa menyangka, dibalik kesuksesan Gonzales terdapat suatu kekuatan yang menyemangati hidupnya, terlebih setelah ia menjadi Muallaf, kekuatan itu tidak lain adalah kekuatan doa.

Gonzales atau yang memiliki nama lengkap Christian Gerard Alfaro Gonzales dilahirkan di Monteveido, Uruguay pada tanggal 30 Agustus 1976 dari seorang ayah angkatan militer bernama Eduardo Alfaro dan ibu seorang suster di rumah sakit Montevideo bernama Meriam Gonzales.

Kedua pasangan ini, khususnya sang ibu adalah penganut agama Katolik yang taat. Gambar Bunda Maria selalu menempel di setiap sudut ruangan rumah dan tempat kerjanya. Bahkan saking fanatiknya, gambar Bunda Maria kerap dibawa kemana-mana oleh ibunya.

Ketaatan dari sang ibu nampaknya berpengaruh pada diri Gonzales, anak ketiga dari enam saudara ini kerap pergi ke Gereja dua sampai tiga kali dalam seminggu, oleh karena itu tidak heran jika Gonzales dikenal sebagai anak yang taat dalam beragama.

Perkenalannya dengan dunia sepak bola, dimulai ketika Gonzales berusia 6 tahun. Semula ayahnya berharap Gonzales dapat meneruskan jejaknya menjadi seorang militer, namun karena kegilaannya terhadap dunia sepak bola, harapan itu tak terpenuhi.

Menginjak usia ke 18 tahun, pria yang menyukai warna hitam ini bertemu dengan seorang wanita beragama Islam asal Indonesia, Eva Nurida Siregar di Cile, Amerika latin pada tahun 1994. Saat itu Eva menekuni salsa di sekolah Vinadelmar. Lama berkenalan akhirnya Gonzales menyimpan hati pada Eva. Dan tak lama kemudian Cintanya berbalas.

Sebagai penganut Katolik, lelaki yang dikenal pendiam ini sama sekali tidak mengenal agama Islam yang dianut pujaan hatinya, begitu pun dengan sang ibu. “Sebelum ketemu istri, saya sama sekali tidak tahu Islam” ungkap pria penggemar Rivaldo. Maka peran Eva pun menjadi berat, ia berulang kali menjelaskan tentang ajaran Islam yang dianutnya.

Usaha wanita kelahiran Pekanbaru ini akhirnya berhasil. Eva Nurida Siregar yang beragama Islam dan Christian Gerard Alfaro Gonzales yang beragama Katolik menikah dan hidup bersama di Uruguay pada tahun 1995.

Karir pria yang memiliki tinggi badan 177 Cm ini di dalam persepak bolaan terus berkembang, mulai dari Klub Penarol Uruguay (1988-1991), South Amerika (1994-1995), Huracan de Carientes Argentina (1997) dan Deportivo Maldonado (2000-2002) pernah dijajaikinya.
Perkembangan karir ini sebetulnya tidak lepas dari peran Eva. Setiap kali pemain sepak bola yang dijuluku elloco (si gila) ini mau berangkat bertanding, wanita yang biasa dipanggil Amor oleh Gonzales ini selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT. Dalam berdoa terkadang Eva sengaja mengeraskan suara dengan harapan Gonzales dapat mendengarnya.

Kebiasaan inilah yang membuat Gonzales mulai tertarik dengan ajaran Islam. Ia sendiri tidak akan beranjak pergi sebelum kekasihnya selesai berdoa. Karena dari doa inilah Gonzales menemukan kedamaian dan ketenangan yang selama ini tidak didapatkan dari agama yang dianut sebelumnya. Doa ini pula yang membuat dirinya semakin bersemangat dan optimis setiap kali bertanding di lapangan hijau.

Tidak hanya itu, Gonzales terkadang memperhatikan kebiasaan Eva yang selalu mengucapkan bismilah ketika mau melakukan sesuatu atau mengucapkan istighfar ketika dihadapkan pada konflik, serta ucapan lainnya yang menjadi doa umat Islam.

Pada tahun 2002 pria yang menyukai aktor Tom Cruise ini menerima sebuah tawaran dari agen sepak bola untuk bermain di Indonesia. Ia pun tertarik dan akhirnya menerima tawaran tersebut dengan merumput di Indonesia bersama PSM Makassar pada tahun 2003.

Indonesia merupakan negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam, selama ini Gonzales hanya mengenal Islam melalui istrinya dan ini dirasa tidak cukup. Sekarang pemain yang doyan sup ayam ini bisa langsung menemukan Islam dari para penganutnya.

“Saya tidak pernah memaksa Gonzales masuk Islam”. Ungkap Eva “Kadang-kadang setelah saya baca buku tentang ajaran Islam, saya simpan buku itu di meja dan Christian diam-diam membacanya, maka dia kemudian tau bagaimana sikap suami terhadap istrinya dalam Islam dan bagaimana sikap istri terhadap suaminya” Lanjutnya mengenang saat pertama kali tinggal di Indonesia bersama Gonzales.

Maka tepat pada tanggal 9 Oktober 2003 Christian Gonzales memutuskan untuk masuk Islam atas dasar kemauan sendiri dengan disaksikan oleh ustadz Mustafa di Mesjid Agung al Akbar Surabaya. Christian Gerard Alfaro Gonzales kemudian diberi nama Mustafa Habibi. Nama Mustafa diambil dari guru spiritualnya, ustadz Mustafa sedangkan Habibi (cintaku) diambil karena rasa cinta sang istri amat besar kepada Christian Gonzales.

Islam memiliki kesan tersendiri bagi Gonzales “Karena di dalam Islam setiap ada sesuatu ada ucapan doanya seperti ketika masuk rumah mengucapkan assalamualaikum, ketika mau melakukan sesuatu diawali dengan basmalah, dan setiap melangkah dalam Islam selalu aja ada bacaan. Dan ini menjadi hati saya merasa tenang” Ungkap Eva mengutip ucapan Gonzales.

keislaman pria penggemar Manchester United ini kemudian dilegalkan di Kediri dengan Piagam muallaf dari Urusan agama setempat sekaligus melegalkan pernikahan antara Christian Gonzales dengan Eva Siregar.

Sang ibu, Meriam Gonzales saat dikabarkan keislaman anaknya, menerima dengan ikhlas agama yang dipilih anak tercintanya, ia hanya berharap anaknya meraih kesuksesan di masa depan. Namun untuk menjalin hubungan keluarga, Gonzales dan Eva setiap hari tidak ketinggalan menghubungi ibunya, hanya sekedar menanyakan kabar dari negara nun jauh di sana.

Seakan menemukan air di gurun sahara, begitulah kondisi pemain yang mencetak 33 gol untuk PSM Makassar saat itu. Dengan bimbingan Ustadz Mustafa, Gonzales mulai mengenal Islam lebih dalam. Selain itu Hj Fatimah, ulama terkenal asal Mojosari dan Hj. Nurhasanah turut menjadi guru spiritual Gonzales. Bahkan Majlis Ulama Gresik sendiri sampai mengangkat Gonzales beserta keluarganya sebagai anak angkat mereka.

Hj. Nurhasanah biasa dipanggil Bunda, selalu menyemangati Gonzales dengan nasehat untuk selalu berdoa. “Kamu harus kuat-kuat doa” kenang Eva menirukan ucapan Hj. Nurhasanah. Begitu pun Hj Fatimah, ustadzah yang membangun mesjid dengan nama Gonzali ini baik via telephone atau tatap muka selalu menyemangati Gonzales dengan doa sambil menangis.

Selama di Kediri, ayah empat anak ini bermain membela Persik Kediri dan tinggal di perumahan Taman Persada. Rumah ini menjadi awal kehidupan baru bagi Mustafa Habibi. Islam telah banyak merubah dirinya. Setiap tengah malam ia terbiasa membangunkan istrinya untuk shalat tahajud atau sekedar berdoa.

Setiap kali pertandingan akan digelar keesokan harinya, Eva sang istri selalu mengadakan pengajian yang dihadiri oleh ibu-ibu sekitar rumahnya dan diakhiri dengan pembacaan doa. Sementara pengajian berlangsung, Gonzales selalu memperhatikan pengajian dan duduk disamping Eva atau terkadang ia duduk di belakang ibu-ibu pengajian. Maka tidak heran jika Eva lupa tidak mempersiapkan pengajian orang yang pertama kali menegurnya adalah suaminya sendiri.
Namun Gonzales bukanlah manusia yang sempurna, sama seperti pemain lainnya dalam pertandingan sepak bola, konflik kadang tidak bisa dihindari. Tercatat pada tahun 2004, Gonzales pernah memiliki masalah dengan Abu Shaleh Pengurus Pengda PSSI Banten saat PSM Makassar menjamu Persikota Tanggerang. Tahun 2006, Gonzales bermasalah dengan Emanuel de Porras striker PSIS. Setahun kemudian Gonzales berurusan dengan wasit Rahmat Hidayat saat melawan Pelita Jaya Jawabarat dan pada tahun 2008 Gonzales berurusan dengan Erwinsyah Hasibuan bek dari PSMS.

Tentunya permaslahan ini berujung pada sanski yang dikeluarkan tim disiplin PSSI, mulai dari denda sampai larangan bermain. Sanksi ini bagi Gonzales merupakan ujian berat, dan pada saat yang sama guru-guru spiritual Gonzales selalu membingbing dan menyemangati Gonzales untuk tetap bangkit dan bersabar menerima cobaan. Terbukti, nasehat ini berhasil membawa Gonzales terus bangkit dan kembali berlaga untuk menciptakan gol di lapangan hijau.

Popularitas dan harta yang melimpah ruah tidak begitu mempengaruhi Gonzales, ia bukanlah tipe orang yang suka menghambur hamburkan uang. Bahkan ia akan sangat marah jika ada orang yang mengajaknya ke klub atau tempat hiburan malam dan tak segan Gonzales akan memutuskan hubungan dengan orang tersebut.

Harta yang ia raih dari perjuangannya di persepakbolaan lebih suka ia berikan kepada anak yatim, fakir miskin dan ibu-ibu pengajian sebagai zakat dan shadaqah. Hal ini dilakukan karena Gonzales mengetahui kewajiban zakat yang ia baca dari buku-buku keislaman milik istrinya.

Sempat Gonzales beserta istrinya berkeinginan untuk menunaikan haji tahun 2008, namun Allah berkehendak lain uang yang di dapatkan dari peralihan top skor sebanyak 50 juta digunakan guna membiayai operasi istrinya untuk melahirkan anak keempat, Vanesa Siregar Gonzales .

Menyangkut kebiasaanya dalam pertandingan sepak bola, pemain yang rajin bersih-bersih rumah ini setiap kali berangkat bertanding selalu membawa tasbih di dalam tasnya dan beberapa buku doa sebagai perbekalan. Selain itu tidak seperti pemain muslim lainnya yang sujud syukur ketika menciptakan gol, bagi Gonzales bentuk rasa syukur ketika berhasil mencetak gol adalah dengan mengangkat telunjuknya ke mulut seraya menengadah ke langit, hal ini merupakan isyarat rasa syukur terhadap Allah yang Maha Esa.

Bahkan pada saat membela tim Persib Bandung, pria berkalung ayat kursi ini menggunakan nomor punggung 99. Nomor ini dipilih bukan tanpa alasan, 99 merupakan isyarat asma Allah yang dikenal dengan asmaul husna.

Terkait harapannya ke depan, Gonzales sangat perhatian dengan keluarga “Saya berharap anak-anak menjadi anak yang shaleh dan sehat wal afiyat, semoga Allah melindungi, supaya ketika masalah datang ya cepat hilang” demikian keinginan Gonzales.
Muhammad Yasin

Biodata
Nama Lengkap : Christian Genard Alfaro Gonzales
Istri : Eva Siregar
Anak : Amanda Gonzales ()
Michael Gonzales ()
Fernando`Alvaro ()
Vanesa Siregar Gonzales ()
Karir Klub : 1988-1991 Penarol (Uruguay)
1994-1995 South America (Uruguay)
1995-1998 Huracan de Carientes (Argentina)
1998-2000 South America (Uruguay)
2000-2001 Sport Moldonado (Uruguay)
2001-2002 Campo Mayor (Portugal)
2003-2004 PSM Makassar
2005-2008 Persik Kediri
2009 Persib Bandung
Prestasi : Top Scorer Liga Indonesia (Persik) 2005
Top Scorer Liga Indonesia (Persik) 2006
Top Scorer Liga Indonesia (Persik) 2007
Top Scorer LSI (Persib)2009

PROFIL ESTEBAN VIZCARRA

Esteban Vizcarra
Esteban Vizcarra.JPG
Informasi pribadi
Nama lengkap Esteban Gabriel Vizcarra
Tanggal lahir 11 April 1986 (umur 30)
Tempat lahir Belén de Escobar, Argentina
Tinggi 1.75 m (5 ft 9 in)
Posisi bermain Gelandang Penyerang
Informasi klub
Klub saat ini Arema Cronus
Nomor 11
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
2005-2008 Huracán

2008-2009 CADH

2009 CD Salobreña[1]

2009-2010 Pelita Jaya 30 (5)
2010-2015 Semen Padang[2] 122 (36)
2015- Arema Cronus 9 (1)

Profil Biodata Johan Alfarizi

Profil Biodata Johan Alfarizi

Profil Biodata Johan Alfarizi
Dalam sepak bola modern menjadi pemain di posisi bek  kanan dan kiri bukan lah suatu hal yang bisa dengan mudah dilakukan karena selain bertahan seorang pemain juga dituntut untuk bisa juga membantu penyerangan. Salah satu diantara sekian banyak pemain muda Indonesia yang mampu melakukan tugas sebagai pemain bek kiri dengan jam terbang yang lumayan banyak di tim besar adalah sosok Profil Biodata Johan Alfarizi. Pemain yang merupakan asli produk dari akademi Arema ini kini menjadi banyak sorotan pelatih karena kemampuannya dalam bertahan cukup bagus. Untuk mengenal lebih jauh dengan sosok John Al Farizi berikut ini profilnya.

Profil Biodata Johan Alfarizi Dan Awal Karir Sepakbolanya


Profil Biodata Johan Alfarizi merupakan pemain sepak bola Indonesia yang lahir dan besar di Malang. Pemain yang lahir pada tanggal 25 Mei tahun 1990, ini merupakan pemain yang besar dan juga berkembang berkat akademi Arema itu Sendiri. Pemain dengan nomor punggung 87 ini memulai karir nya di sebuah SSB Kitaro di Jatigul, Sumberpucung, Malang. Ketika beranjak dewasa atau memasuki masa Sekolah Menengah Pertama ( SMP) kemudian sosok Profil Biodata Johan Alfarizi pindah dan bergabung dengan Argo Manunggal Sawunggalin (AMS) Kepanjen, sebuah akademi sepak bola yang sangat terkenal di Malang karena pernah melahirkan sosok bek Legendaris Indonesia, Aji Santoso. 

Setelah sekian lama bermain untuk Argo Manunggal Sawunggaling ( AMS ) kemudian ada sebuah uji coba tanding yang dilakukan oleh pihak AMS dengan Akademi Arema. Pada pertandingan uji coba tersebut Profil Biodata Johan Alfarizi menampilkan sesuatu yang sangat luar biasa dan decak kagum.  Alm. Setyo Budiarto pun menanyainya untuk ikut bergabung dengan akademi Arema. Kesempatan yang sangat jarang dan langka tersebut tak di sia-siakan oleh John Al Farizi. Berbekal kemampuannya dalam posisi bek kiri kemudian Profil Biodata Johan Alfarizi akhirnya mengikuti Akdemi Arema. 

Pilihan yang diambil oleh John Al Farizi nampaknya tidak salah di Akademi Arema inilah dia semakin maju dan menjadi sosok pesepak bola handal. Prestasi yang diukir selama mengkuti akademi Arema U-18 adalah memenangkan sebuah Piala Soeratin pada tahun 2007. Skuad yang dihuni oleh Profil Biodata Johan Alfarizi inilah yang banyak orang mengatakan adalah Generasi Emas dari Akademi Arema, karena di Skuad ini bercokol nama Sunarto dan juga Dendi Santoso yang hingga sampai sekarang menjadi tulang punggung tim Senior Arema Malang. Selain itu ada juga nama Firmansyah Aprilianto dan juga Faris Bagus Dinata yang juga sempat promosi untuk tim senior Arema. 

Karier Profil Biodata Johan Alfarizi di U-18 Arema Malang yang bisa dikatakan sangat briliian lantas menjadikan John Al Farizi masuk dan lolos untuk bergabung dengan Arema U-21 dan juga Tim Arema Senior. Profil Biodata Johan Alfarizi merupakan sosok yang hebat, karena ia harus bermain untuk ISL U-21 dan juga Arema Senior, di bawah asuha Robert Rene Albert John Al Farizi pun sempat memenangkan ISL pada Tahun 2010. 

Masa Kelam Profil Biodata Johan Alfarizi

Kehidupan tidak selalu mulus seperti yang selalu orang bayangkan. Ada kalanya diatas dan juga ada kalanya di bawah. Pada tahun 2011 Arema mengganti pelatihnya dari Robert Rene Albert menjadi Miroslav Janu. Pada saat itulah posisi John Al Farizi sangat terancam dan juga mengalami kemunduran. Hal ini dikarenakan Miroslav Janu tidak begitu menyukai gaya permainan yang dilakukan oleh John Al Farizi. 

Satu tahun berkutat di posisi cadangan dan jarang dimainkan maka sosok Profil Biodata Johan Alfarizi sempat kehilangan kepercayaan diri untuk bermain di lapangan. Di saat-saat sulit itulah muncul tawaran dari Macan Kemayoran untuk menjadikan John Al Farizi sebagai salah satu pemain yang akan berlaga di ISL. 

Tawaran yang menjanjikan bermain sebagai pemain inti itulah yang membuat John Al Farizi akhirnya menyetujui untuk bermain dengan Macan Kemayoran. Walaupun sebenarnya Profil Biodata Johan Alfarizi sangat berat hati untuk meninggalkan Arema. 

Pilihan yang dilakukan oleh John Al Farizi akhirnya berbuah manis, selalu dimainkan sebagai pemain inti dan juga mendapatkan kepercayaan penuh dari coach Benny Dollo untuk membela Macan Kemayoran membuat kepercayaan yang ada pada diri John Al Farizi kembali, di Macan Kemayoran ini lah merupakan salah satu pilihan yang sangat tepat untuk John Al Farizi. 

Bergabung dengan Ismed Sofyan Cs. Karir John Al Farizi meningkat drastis. Dia menjadi salah satu bek yang memiliki akurasi dan juga operan kepada striker dengan jumlah yang sangat banyak, selain itu ia juga membantu klub Macan Kemayoran untuk bisa terbebas dari zona degradasi setelah sebelumnya hanya mengisi posisi bawah klasemen Liga Indonesia, pada putaran pertama liga.  

Johan Alfarizi Kembali Ke Arema

Penampilan yang gemilang yang ditunjukkan oleh John Al Farizi membuat pihak Macan Kemayoran ( Persija ) menawarinya kontrak baru yang berdurasi dua musim, namun di sisi lain pihak Arema juga mengajaknya untuk kembali bergabung mengisi posisi bek kiri yang selama ini selalu menjadi posisi favoritnya. 

Akhirnya setelah menimbang-nimbang Profil Biodata Johan Alfarizi pun memilih untuk kembali ke Arema Malang, yang sudah mendidiknya selama ini. pilihan yang diambil oleh John Al Farizi merupakan pilihan yang tepat. Datang pertama kali ke Stadiun Kanjuruhan Malang setelah lama bermain untuk Persija membuat ia di beri sambutan yang sangat luar biasa oleh Supertor Arema. Hampir seluruh stadiun menyebut namanya. Hal inilah yang lantas membuatnya tampil sangat trengginas dan mampu menunjukan performa yang sangat luar biasa. 

Tahun demi tahun akhirnya posisi bek kiri Arema kini kembali ke tangan John Al Farizi setelah sekian lama ia tidak menempati posisi tersebut. kematangan dalam bermain, lugas dalam segala kondisi serta mampu menyerang dan bertahan sama baiknya membuat sosok John Al Farizi tak pernah tergantikan. Kini John Al Farizi bersama dengan teman-teman yang lain sedang menatap untuk memenangkan TSC ( Tora Bika Soccer Championship ).

Harapan John Al Farizi

Setiap orang pasti memiliki cita-cita dan juga harapan. Bagi John Al Farizi sangat berharap bahwa ia kelak bisa memperkuat Timnas Indonesia dan juga mampu memberikan kontribusi bagi negara. Selain itu John Al Farizi juga mempunyai cita-cita lain yaitu memiliki ketenangan dan juga operan yang sangat indah seperti yang dilakukan oleh Zulkifli Syukur. 

Demikian sekilas tentang Profil Biodata Johan Alfarizi. Pemain muda asal Malang ini memiliki kemampuan yang sama baiknya di kiri maupun di kanan. Kelak semoga apa yang selalu menjadi cita-citanya bisa tercapai dan mampu membanggakan Indonesia.